Gerakan Berbagi Bahagia (Part 4)




Bersama FMDKI Tarakan dan LAZIS WAHDAH Tarakan
Kami Ada untuk Mereka

TARAKAN – Komunitas Muslim Inspiratif (KMI) Tarakan.
Gerakan Berbagi Bahagia untuk Kaum Duafa yang menjadi program nyata bagi KMI Tarakan kembali dilaksanakan pada hari Ahad, 18 Februari 2018, kemarin sore. Kegiatan ini berlangsung di dunia tempat dengan target yang berbeda. Pada kegiatan ini kami menggandeng organisasi FORUM MUSLIMAH DAKWAH KAMPUS INDONESIA (FMDKI) Kota Tarakan yang mana juga sejak awal kami bermitra dengan LAZIS WAHDAH Tarakan
Sebelumnya kegiatan ini hanya menargertkan satu tempat, yakni ibu Tia yang hidup seorang diri tanpa ada sanak saudara. Seorang ibu yang memiliki keseharian mencari rezeki Allah dengan berjual rebung bambu yang ia dapatkan di sekitar tempat tinggalnya. Ibu Tia tinggal di area Pekuburan Cina dengan keadaan yang sangat sederhana atau lebih tepatnya kurang layak. 

 (Kondisi dan Keadaan Rumah Ibu Tia)
Tinggal di dalam gubuk sederhana yang beralas tanah dan berdinding seng bekas serta tanpa listrik sebagai penerangan ketika malam tiba. Bertahan selama ini dengan mengandalkan lampu tradisional berbahan minyak tanah.
Selain itu, Ibu Tia yang kami temui memperlihatkan sosok ketegaran dan keteguhan jiwa untuk menjalani hidupnya. Itu kami ketahui karena selama ini ibu Tia sudah ditawarkan untuk memilih tinggal atau ditempatkan di Panti Jompo tapi beliau menolak karena masih merasa kuat untuk mencari rezeki dengan hasil keringatnya. Dalam berjualan pun dikesehariaannya beliau pantang atau tidak menerima pemberian orang lain karena ia merasa berjual untuk bisa menafkahi hidupnya bukan mengemis dan mengharap belas kasih dari orang-orang yang melihatnya berjual rebung bambu. Sebuah pelajaran berharga bagi kita semua.
 (Karena Kami Yakin, Masih Banyak Hamba Allah
 yang Memiliki Kepekaan Sosial untuk Membantu)
Bukan hanya Ibu Tia yang menjadi target kami dalam program Gerakan Berbagi Bahagia kali ini, namun kami juga memberikan bantuan kepada Ibu Penjual Gogos yang tinggal di daerah Guser. Seorang ibu yang tinggal sendiri tanpa sanak saudara. Beliau merupakan pendatang dari Madura yang mencari kehidupan layak di Tarakan. Tapi begitulah garis Takdir yang Allah berikan tidak ada satupun yang bisa mengetahuinya dengan pasti. 
(Keadaan Beliau Saat Menjajakan Gogos Buatannya. Beliau tidak Punya Tempat Sehingga Hanya bermodalkan Selembar Tikar Plastik)
Di samping beliau harus berjuang untuk memenuhi kehidupan sehari-harinya ia pun harus berpikir keras dan berjuang untuk membayar sewa rumah yang cukup mahal menurut beliau, yakni Rp. 700.000 per bulannya.
(Semoga yang Sedikit Ini Bisa Membantu, Aamiin ya Rabb)

Atas kepedulian ini lah, akhirnya kami beserta FMDKI Tarakan dan LAZIS Wahdah Tarakan ada untuk mereka. Membuktikan bahwa masih banyak saudara-saudara mereka yang berempati dan memiliki kepekaan sosial. Maka dari itu, kami atas nama Keluarga Besar Komunitas Muslim Inspiratif (KMI) Tarakan mengucapkan syukron wa Jazakallahu khoir kepada keluarga Besar FMDKI Tarakan dan LAZIS WAHDAH Tarakan berserta para muhsinin  yang telah memberikan kepercayaannya kepada kami untuk menyalurkan harta bendannya kepada mereka yang membutuhkan. (MR/ 19.02.2018)
***

Comments