Menginspirasi Lewat Aksara
"Bukan
seberapa besar impianmu, tapi seberapa besar usahamu untuk meraihnya."
Menjadi
seorang penulis dan melahirkan beberapa karya adalah impian sedari dulu.
Tertulis dalam "dream book" kemudian melisankan dan meminta kepada-Nya
untuk diijabah. Meski saat itu saya tidak pernah tahu bagaimana mewujudkannya
dan apakah saya bisa meraihnya. Tapi saya punya Allah yang Maha
Segalanya.
Lalu,
langkah itupun di awali untuk meramu huruf demi huruf. Kata demi kata hingga
membentuk sepenggal kalimat.
Apakah saya
memiliki ilmu tentang kepenulisan? Sama sekali tidak! Saya hanya berusaha dan
terus mencoba. Saya belajar dan terus belajar tanpa mentor. Saya belajar dari
buku-buku yang saya baca, bagaimana seorang penulis merajuk kalimat demi
kalimat. Memberanikan diri meskipun awalnya tidak tahu harus memulainya dari
mana. Namun semakin saya berlatih semakin terasah dan mengerti sedikit demi
sedikit tentang kesalahan dalam menulis dan ilmu tentang menulis yang baik dan
terarah.
Apakah saya memiliki
fasilitas yang mendukung? Sama sekali tidak! Saya tidak memiliki Komputer
apalagi laptop saat itu. Saya menulis di lembaran kertas. Entah berapa lembar
kertas yang telah terisi. Kemudian setelah selesai, saya harus ke Perpustakaan,
ke Warnet untuk mengetik kembali pada lembar Ms. Word bahkan sesekali saya
memberanikan meminjam laptop teman.
Capek?
Jangan tanyakan lagi, karena sudah pasti. Apalagi saat sebuah Naskah Tulisan
saya yang sudah mendekati bab terakhir tiba-tiba harus hilang karena laptop
teman yang saya pinjam rusak. Sehingga Naskah Tulisannya pun hilang tanpa ada
file BackUp-nya.
Tapi saya
sadar bahwa usaha tidak akan mengkhianati hasil. Tidak ada usaha yang sia-sia.
Tidak ada keberhasilan tanpa pengorbanan. Tidak ada kesuksesan tanpa
perjuangan. Maka meskipun rasa capek mendera dan batin merontak untuk berhenti
(putus asa) maka di situlah lahir sebuah asa dan semangat saat pertanyaan
menuntut bukti: "Apa yang telah engkau lakukan pada masa produktifmu? Apa
karya yang mampu kau berikan untuk Agama dan umat ini?"
Semangat
untuk berkontribusi itulah yang akhirnya menjadi pelecut diri untuk berjuang
meraih mimpi yang terukir. Tinggal minta kepada Allah untuk dimudahkan dan
dijabah.
Tahun 2011,
saya menyelesaikan naskah Cerpen Islami dengan judul "Do'a Untuk Mami
Lisa". Kemudian saya ikutkan lomba. Hasilnya tidak masuk standar dan
kategori. Kecewa? Iya. Tapi bukan menjadi alasan untuk berhenti.
Kemudian, di
tahun 2013 (29 November) saya kembali menyelesaikan naskah Novel Islami dengan
judul "Oase Cinta Qolbiyatussa'ada". Alhamdulillah berhasil diterbit
menjadi Antologi Novel dengan judul "AINI" oleh penerbit Pena Indhis
bersama penulis muda (Bang Abdul Qodir dan Mas Alwi Alfatihah).
Lalu, di
pertengahan bulan Desember (17 Desember 2013), Allah memudahkan untuk
menyelesaikan naskah Novel Motivasi dengan judul "Melukis Warna
Senja", kemudian diterbitkan pada awal 2014 oleh penerbit Yayasan Lentera
Jagad dalam Antologi bersama dengan dua penulis lainnya dengan judul
"LANGIT BIRU HIMALAYA".
Tidak
berhenti di situ, semangat untuk terus menulis semakin menggebu. Dan Allah
memudahkan. Pertengahan tahun 2014 sampai akhir tahun 2014, Allah izinkan dua
Novel Solo Islami terbit, "HIDAYAH DI KAKI LANGIT" dan "ILALANG
PUN BERBISIK TENTANG-MU", dan satu Memoar Hijrah True Story dengan judul
"JALANKU MENUJU-MU".
Apakah saya
merasa cukup? Sama sekali tidak! Saya masih merasa sangat kurang dan masih
terus belajar dan akan terus melahirkan karya yang menginspirasi dan
memotivasi.
Allah itu
baik banget. Satu Cerpen saya kemudian berhasil diterbitkan melalui event lomba
menulis. Menjadi Antologi Cerpen dengan judul "ASA DI MATAMU" dan
satu Kisah Inspiratif menjadi Antologi Kisah dengan judul "AKU dan WAHDAH
ISLAMIYAH".
Sahabat
Rasulullah sekaligus sepupu beliau, yakni Ali bin Abi Thalib berkata,
"Semua penulis akan meninggal, hanya karyanyalah yang akan abadi sepanjang
masa. Maka tulislah yang akan membahagiakan dirimu di akhirat nanti."
Aku ingin
menjadi bagian dari golongan itu. Seorang penulis yang akan terus dikenang
lewat karyanya. Menjadi seorang penulis yang menginspirasi dan memotivasi untuk
semakin dekat pada Rabb dan mencintai-Nya dengan cinta yang benar.
Semangat
itulah yang kembali membangkitkan semangat menulisku yang pernah redup karena
beragam kesibukan. Dan Alhamdulillah di awal 2018 Allah kembali mengizinkan
naskah Motivasi Islam terbit di Penerbit Quanta dengan judul "DEKATI AJA
ALLAH, PASTI MUDAH!" dan di pertengahan bulan ini pula satu naskah Novel
Inspirasi Hijrah kembali terbit di Guepedia.com dengan judul "CINTA DI
UJUNG SENJA".
Kalau bukan
karena Allah, maka semua ini tidak akan terjadi. Maha benar firman-Nya:
"Maka nikmat Tuhan-mu manakah yang engkau dustakan?".
Teruslah bermimpi
dan rawat mimpi tersebut lalu maksimalkan diri untuk mendekatkan diri pada-Nya.
In syaa Allah, Allah akan berikan jalan untuk meraihnya.
Mulailah
dari sekarang, jangan tunda lagi. Karena keberanian untuk memulai adalah
langkah nyata untuk meraih impian kita.
Salam
Inspiratif,
Comments
Post a Comment