The Power of Dream (Part 1)


 
Menginspirasi Lewat Aksara

"Bukan seberapa besar impianmu, tapi seberapa besar usahamu untuk meraihnya."

Menjadi seorang penulis dan melahirkan beberapa karya adalah impian sedari dulu. Tertulis dalam "dream book" kemudian melisankan dan meminta kepada-Nya untuk diijabah. Meski saat itu saya tidak pernah tahu bagaimana mewujudkannya dan apakah saya bisa meraihnya. Tapi saya punya Allah yang Maha Segalanya. 

Lalu, langkah itupun di awali untuk meramu huruf demi huruf. Kata demi kata hingga membentuk sepenggal kalimat.

Apakah saya memiliki ilmu tentang kepenulisan? Sama sekali tidak! Saya hanya berusaha dan terus mencoba. Saya belajar dan terus belajar tanpa mentor. Saya belajar dari buku-buku yang saya baca, bagaimana seorang penulis merajuk kalimat demi kalimat. Memberanikan diri meskipun awalnya tidak tahu harus memulainya dari mana. Namun semakin saya berlatih semakin terasah dan mengerti sedikit demi sedikit tentang kesalahan dalam menulis dan ilmu tentang menulis yang baik dan terarah.

Apakah saya memiliki fasilitas yang mendukung? Sama sekali tidak! Saya tidak memiliki Komputer apalagi laptop saat itu. Saya menulis di lembaran kertas. Entah berapa lembar kertas yang telah terisi. Kemudian setelah selesai, saya harus ke Perpustakaan, ke Warnet untuk mengetik kembali pada lembar Ms. Word bahkan sesekali saya memberanikan meminjam laptop teman. 

Capek? Jangan tanyakan lagi, karena sudah pasti. Apalagi saat sebuah Naskah Tulisan saya yang sudah mendekati bab terakhir tiba-tiba harus hilang karena laptop teman yang saya pinjam rusak. Sehingga Naskah Tulisannya pun hilang tanpa ada file BackUp-nya. 

Tapi saya sadar bahwa usaha tidak akan mengkhianati hasil. Tidak ada usaha yang sia-sia. Tidak ada keberhasilan tanpa pengorbanan. Tidak ada kesuksesan tanpa perjuangan. Maka meskipun rasa capek mendera dan batin merontak untuk berhenti (putus asa) maka di situlah lahir sebuah asa dan semangat saat pertanyaan menuntut bukti: "Apa yang telah engkau lakukan pada masa produktifmu? Apa karya yang mampu kau berikan untuk Agama dan umat ini?"

Semangat untuk berkontribusi itulah yang akhirnya menjadi pelecut diri untuk berjuang meraih mimpi yang terukir. Tinggal minta kepada Allah untuk dimudahkan dan dijabah.

Tahun 2011, saya menyelesaikan naskah Cerpen Islami dengan judul "Do'a Untuk Mami Lisa". Kemudian saya ikutkan lomba. Hasilnya tidak masuk standar dan kategori. Kecewa? Iya. Tapi bukan menjadi alasan untuk berhenti.

Kemudian, di tahun 2013 (29 November) saya kembali menyelesaikan naskah Novel Islami dengan judul "Oase Cinta Qolbiyatussa'ada". Alhamdulillah berhasil diterbit menjadi Antologi Novel dengan judul "AINI" oleh penerbit Pena Indhis bersama penulis muda (Bang Abdul Qodir dan Mas Alwi Alfatihah).

Lalu, di pertengahan bulan Desember (17 Desember 2013), Allah memudahkan untuk menyelesaikan naskah Novel Motivasi dengan judul "Melukis Warna Senja", kemudian diterbitkan pada awal 2014 oleh penerbit Yayasan Lentera Jagad dalam Antologi bersama dengan dua penulis lainnya dengan judul "LANGIT BIRU HIMALAYA".

Tidak berhenti di situ, semangat untuk terus menulis semakin menggebu. Dan Allah memudahkan. Pertengahan tahun 2014 sampai akhir tahun 2014, Allah izinkan dua Novel Solo Islami terbit, "HIDAYAH DI KAKI LANGIT" dan "ILALANG PUN BERBISIK TENTANG-MU", dan satu Memoar Hijrah True Story dengan judul "JALANKU MENUJU-MU".

Apakah saya merasa cukup? Sama sekali tidak! Saya masih merasa sangat kurang dan masih terus belajar dan akan terus melahirkan karya yang menginspirasi dan memotivasi. 

Allah itu baik banget. Satu Cerpen saya kemudian berhasil diterbitkan melalui event lomba menulis. Menjadi Antologi Cerpen dengan judul "ASA DI MATAMU" dan satu Kisah Inspiratif menjadi Antologi Kisah dengan judul "AKU dan WAHDAH ISLAMIYAH".

Sahabat Rasulullah sekaligus sepupu beliau, yakni Ali bin Abi Thalib berkata, "Semua penulis akan meninggal, hanya karyanyalah yang akan abadi sepanjang masa. Maka tulislah yang akan membahagiakan dirimu di akhirat nanti."

Aku ingin menjadi bagian dari golongan itu. Seorang penulis yang akan terus dikenang lewat karyanya. Menjadi seorang penulis yang menginspirasi dan memotivasi untuk semakin dekat pada Rabb dan mencintai-Nya dengan cinta yang benar.

Semangat itulah yang kembali membangkitkan semangat menulisku yang pernah redup karena beragam kesibukan. Dan Alhamdulillah di awal 2018 Allah kembali mengizinkan naskah Motivasi Islam terbit di Penerbit Quanta dengan judul "DEKATI AJA ALLAH, PASTI MUDAH!" dan di pertengahan bulan ini pula satu naskah Novel Inspirasi Hijrah kembali terbit di Guepedia.com dengan judul "CINTA DI UJUNG SENJA".

Kalau bukan karena Allah, maka semua ini tidak akan terjadi. Maha benar firman-Nya: "Maka nikmat Tuhan-mu manakah yang engkau dustakan?".

Teruslah bermimpi dan rawat mimpi tersebut lalu maksimalkan diri untuk mendekatkan diri pada-Nya. In syaa Allah, Allah akan berikan jalan untuk meraihnya.
Mulailah dari sekarang, jangan tunda lagi. Karena keberanian untuk memulai adalah langkah nyata untuk meraih impian kita.

Salam Inspiratif,

Comments